Jumat, 06 Mei 2011

COOLING TOWER CROSSFLOW ATAU CONTERFLOW

Memilih cooling tower :
Cooling tower di rancang dan di produksi dalam berbagai ukuran dan konfigurasi. Mengenali dan memahami konfigurasi yang berbeda, dan keuntungan sangat penting untuk menentukan solusi biaya yang paling efektif. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menekankan perbedaan antara cooling tower conterflow dan crossflow. Kami akan memberikan beberapa panduan untuk pemilihan dari setiap jenis cooling tower.
Gambaran cooling tower :
Tugas utama dari cooling tower adalah untuk mendinginkan air dengan membuang panas ke atmosfer. Pembuangan panas ini di capai melalui prose alami dari penguapan yang ter jadi ketika udara dan air dikontakan langsung di dalam cooling tower. Penguapan ini paling efisien bila luas permukaan air maksimum terkena aliran udara maksimum pada periode waktu yang lama. Cooling tower ini di rancang dalam dua rancangan yang berbeda, conterflow dan crosflow. Rancangan  arah aliran udara menuju dalam aliran air. Air pendingin di distribusikan dan distribusi udara di rancang dalam rancangan yang harmonis dan sama sama penting untuk menentukan efesiensi maksimum dalam pembuangan panas ke atmosfer.
System distribusi air panas :
Efisien keseluruhan sebuah menara pendingin secara langsungberhubungan dengan desain distribusi air menara dan permukaan pertukaran panas. Rancangan system distribusi mempengaruhi kepala pompa untuk membawa air panas ke inlet cooling tower. Tergantung pada jenis system distribusi kepala pompa yang di butuhkan adalah mengangkat statis di tambah tekanan yang di butuhkan di distributor. Cooling tower conterflow secara umum membutuhkan nosel penyemprot tekanan rendah untuk membagikan air panassama di atas permukaan fillerdalam tetesan halus. Sebuah drif eliminator bagian atas distribution air menahan semua air keluar dari cooling tower dan menjaga air tetap dalam system sirkulasi. Hanya air menguap di udara yang meninggalkan cooling tower dengan udara jenuh. Distribusi nozzle sensitive terhadap perubahan dalam aliran air sehingga mempengaruhi atas efesiensi semua. Gerakan udara vertical melalui filler membawa udara jenuh dan air tetap jatuh ke bawah. Cooling tower conterflow memerlukan head pompa yang lebih tinggi karena system distribusi yang khas dengan nozel.

Cooling tower crossflow mengunakan jenis distribusi air yang berbeda. Air panas di alirkan ke distribusikan bak, lubang lubang yang terdapat di distribution bak tersebut akan mengalirkan air ke filler secara geravitasi, air mengalir pada permukaan filler dan udara turbulen akan mengalir ke dalam struktur sisi filler untuk memaksimalkan kontak air panas.
Air panas masuk pada system distribution bak pada tekanan atmosfir, kepala pompa yang dibutkan pada umumnya puncak cooling tower sebagai lift statis, gerakan udara horizontal melalui filler bertemu dengan jatuhnya sembarang air.

Distribusi aliran udara :
Kinerja cooling tower juga terkait dengan jumlah udara yang bergerak melalui menara dan datang kedalam filler dan kontak dengan air.
Dalam cooling tower conterflow udara masuk kedalam dinding filler bagian bawah, karena konfigurasi fan di  atas menara, dan distribusi udara tidak sama dengan permukaan saluaran inlet udara.
Dalam cooling tower crossflow udara melewati kisi kisi udara masuk dan membungkuk ke bagian dinding pengidi, dan lover mencegah percikan air jatuh keluar menara dan membuat drof sisi tekanan udara sedikit lebih tinggi.

Pengendali kebisingan :
Noise/kebisingan merupakan barang penting dalam cooling tower. Ada dua sumber kebisingan di cooling tower ;
  1. Gerakan udara dan air
  2. Kebisingan mekanik dari gigi, kipas  dan motor.
Peredam di gunakan untuk mengurangi kebising tersebut, tapi yang lebih penting adalah pemilihan jenis cooling tower yang tepat dan mekanik cooling tower yang ada di dalamnya, jika kebisingan itu sangan penting.
Kipas menghasilkan karakteristik suara yang khas pada frekuensi yang lebih rendah. Ketika kipas ini dekat dengan hambatan yang juga berpengaruh terhadap kekuatan pisau kipas.
Gear box penghasil suara kebisingan yang khas, jika ingi menganti dengan v-belt dan di pasang dengan benar akan mengurangi dampak kebisingan yang lebih rendah.
Motor memiliki suara yang khas jika beban penuh.
Dalam cooling tower conter flow, cooling tower menghasilkan suara hujan di wilayah penyemprotandan juga ketika air jatuh dari filler ke permukaan air. Sementara di cooling tower crossflow suara air hamper tidak ada.

Pemeliharaan dan Perawatan :
Menara pendingin membutuhkan pemeliharaan rutin dan inspeksi. Kedua jenis menara memiliki filler dan system penggerak mekanik yang mudah untuk di akses untuk perawatan, namun aliran counter memiliki drif eliminator terpisah yang dapat menghambat akses ke filler tersebut. Beberapa cooling tower crossflow memiliki drif eliminator dalam menara, namun biasanya ada ruang yang cukup untuk meng akses ke Filler tersebut. Bagian mekanikal penggerak dari kedua cooling tower sebagian besar mudah di akses.
Kemudahan untuk membersihkan atau menukar filler sedikit lebih peraktis dalam menara crosflow, karena kebanyakan dirancang dengan lembaran menggantung longgar sedangkan menara aliran conterflow bahan filler di satukan atau di lem dalam satu kemasan / balokan.

Perbandingan Karakteristik sytem cooling tower :
Crossflow
-          Rendah kepala pompa, sehingga biaya operasi lebih rendah.
-          Menerima variasi dalam aliran tanpa mengubah system distribusi.
-          Akses perawatan mudah kebagian vital.
-          Mengurangi kerugian drif (air) karena tidak adanya tetesan air.
-          Lebih rendah suara kareana tidak ada kebisingan jatuhnya air
-          Air permukaan yang masuk sangant besar membuat pembekuan  sulit di kendalikan pada musim dingin.
-          Dimensi lebih besar dibandingkan cooling tower lain
-          Kecendrungan distribusi udara  yang tidak merata melaui filler karena permukaan inlet besar.

Counterflow
-          Air terdingin dating dalam kontak dengan udara kinerja cooling tower maksimal terkering.
-          Dimensi lebih kecil dibandingkan dengan cooling tower lain
-          Ketinggian tower lebih kecil karena filler lebih ringkas.
-          Lebih efisien udara / air berhubungan kareana tetesan distribution.
-          Mengasilkan kebisingan karena penyemprotan dan jatuhnya air
-          Sinar matahari langsung di basin cooling tower dapat memicu pertumbuhan alga.
-          System distribution air mungkin tersumbat karena kotoran yang masuk ke system distribusi.
-          Pemeliharaan lebih rumit karena system distribution air.
-          Kerugian drift (air) yang di sebab kan oleh tetesan system distribusi.
-          Pembekuan dari kisi kisi udara yang masuk sulit di kendalikan pada priode dingin.
 
Kesimpulan dan rekomendasi :
Sistem Udara untuk Cooling tower berlawanan arah ( Conter Flow) memiliki kelebihan dan kekurangan yang tidak bisa di lepaskan dengan desain masing-masing. Kedua system menara ini jika di rancang dengan baik akan menghasilkan kinerja themal dan kemampuan pendinginan dengan baik dan hasil yang sama.
Cooling tower type crossflow harus di tentukan ketika criteria berikut ini adalah penting :
-          Minimalnya kepala pompa
-          Minimalnya biaya pemompaan dan pemipaan
-          Minimalnya biaya operasi
-          Minimalnya kebisingan
-          Variasi aliran air panas (distribusi) di haraokan
-          Penting Perawatan yang mudah
Menara berlawanan arah atau conterFlow harus di tentukan ketika karekteristik berikut adalah penting :
-          Minimal ruangan
-          Bila Pembekuan adalah sebuah keprihatinan yang extrim
-          Bila pemompaan di rancang untuk tekanan tambahan

Perhatian :
Jangan menganti cooling tower crosflow dengan cooling tower conterflow atau sebaliknya tanpa evaluasi teknik dari system pendinginan total dan system pompa.